Senin, 05 April 2010

BIOGRAFI BOB MARLEY


Kapten Norval Sinclair Marley adalah seorang pria yang berperawakan kecil. Ia adalah seorang pengawas tanah perusahaan Crown Lands, milik Pemerintahan Inggris yang telah menjajah Jamaika sejak tahun 1660 - an yang terletak sebelah utara pulau itu. Pangkat yang disandangnya ia dapat saat menjadi komandan markas di Resimen British Hindia Barat. Suatu saat ia bertemu dengan Cendella, seorang wanita pribumi yang telah memikat hatinya pada saat dia sedang berkunjung ke distrik Nine Miles. Hubungan mereka menjadi pergunjingan warga setempat karena Ras.

Pada Mei 1944 cedella mengejutkan keluarganya karena hamil. Sehingga pada hari jumat dilaksanakanlah pernikahan antara Norval dengan Cendella dan sehari setelah pernikahan mereka, Cendella diungsikan ke Kingston agar tidak tercorek namanya sebagai ahli waris keluarganya.

Dan akhirnya Cendella melahirkan seorang anak yang diberi nama Robert Nesta Marley yang lahir pada pukul 2.30, Rabu Februari 1945 dengan bobot enam setengan pon (3.25 kg) di Nine Miles. Konon pada malam kelahirannya, banyak orang melihat beberapa meteor jatuh, yang menurut keyakinannya akan lahir seorang tokoh besar.

Pada tahun 1950 Cendella pindah ke Trench Town – Kingston. Marley mulay berinteraksi dengan geng-geng jalanan yang kemudian berlanjut menjadi gerombolan bernama “The Rudeboys. Walaupun berperawakan kecil seperti ayahnya, tapi karena kekuatannya ia dijuluki “Tuff Gong”.

Setelah Marley drop out dari sekolahnya ia mulai tertarik dengan musik. Pada awal 1962 Bob Marley, Bunny Livingstone, Peter Mcintosh, Junior Braithwaite, Beverley Kelso dan Cherry Smith membentuk grup ska & rocksteady dengan nama “The Teenager” yang nantinya berubah menjadi The Wailing Rudeboys dan berganti lagi menjadi The Wailing Wailer dan akhirnya menjadi The Wailers.


Pada tahun 1977, Bob Marley divonis terkena kanker kulit, namun disembunyikan dari publik. Bob Marley kembali ke Jamaica tahun 1978, dan mengeluarkan SURVIVAL pada tahun 1979 diikuti oleh kesuksesan tur keliling Eropa.

Bob Marley melakukan 2 pertunjukan di Madison Square Garden dalam rangka merengkuh warga kulit hitam di Amerika Serikat. Namun pada tanggal 21 September 1980, Bob Marley pingsan saat jogging di NYC’s Central Park. Kankernya telah menyebar sampai otak, paru-paru dan lambung. Penyanyi reggae inipun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Miami Hospital pada 11 Mei 1981 di usia 36 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak.


Terlihat jelas melalui sinar matahari jamaika kamu dapat memilih bagian dari dongeng tentang Marley antara lain : tentang kesedihan, cinta, pemahaman, dan Godgiven talent.

Dua dekade setelah dia meninggal, Imensitas (kebesaran) Bob Marley menempatkannya menjadi satu diantara figur-figur transenden terbesar sepanjang abad. Riak-riak yang dilakukannya menyebrang dari sungai musiknya kedalam samudera politik, etika, gaya filsfat, dan agama (Rastafaria). Bob Marley dimasukkan ke dalam Rock n Roll Hall of Fame pada tahun 1994. Majalah time memilih lagu Bob Marley & The Wailers Exodus sebagai album terbersar pada abad ke-20. pada tahun 2001 ia memenangkan Grammy Lifetime Achivement Award.

Pada tahun yang sama kemudian film documenter tentang hidupnya dibuat oleh Jeremy Marre, Rebel Music, dinominasikan untuk The Best Long Form Music Video documentary at the Grammies, serta penghargaan untuk beberapa kategori lainnya. Dengan kontribusi dari Rita, The Wailers, dan para pecintanya serta anaknya, film tersebut menceritakan tentang Marley, yang juga disertai kata-kata Marley sendiri. Pada musim panas tahun 2006, Kota New York memberikan penghargaan tersendiri bagi Bob Marley dengan memberi nama pada jalam gereja dari jalan Ramsen ke East 98th street dibagian timur Brookliyn dengan memberi nama “Marley Boulevard”. Dan masih banyak lagi penghargaan yang Bob Marley dapatkan.

Kisah hidup Bob Marley adalah sebuah arketipe, itulah kenapa karya-karyanya abadi dan terus bergema. Bob Marley berbicara tentang represi politik, wawasan metafisik dan artistic, kesejahteraan dan apa saja yang mengusiknya. “No Women No Cry” masih akan terus mengahapus air mata dari wajah seorang janda “Exodus” masih akan memunculkan ksatria, “Redemtion Song” masih akan menjadi tangisan emansipasi untuk melawan segala tirrani, “Waiting in Vaint” akan tetap menggairahkan, dan “One Love” akan terus menjadi himne internasional bagi kesatuan kemanusiaan didunia melampui batas-batas, melampui kepercayaan-kepercayaan, di mana tiap orang akan sadar dan mempelajarinya.

Bob Marley bukan hanya sekedar bintang musik yang sebagian besar rekamannya memecahkan rekor internasional, namun ia juga menjadi sebuah figure moral dan religius. Selain Bob Marley kita juga harus mengakui bahwa banyak musisi yang lebih unggul dari penemuan instrumental, gaya vocal gubahan musik, dan sebagainya.tetapi hanya Bob Marley yang dapat membuat kita melihat ribuan orang Hpi dari Mexico, Maori dari Selandia Baru bahkan komunitas-nya di Indonesia (Jogjakarta dan Bali), berkumpul tiap tahun untuk menghormatinya.

Banyak penggemarnya di seluruh dunia meniru gaya rambut dreadlocknya karena fanatic walaupun tidak sedikit pula yang meniru dreadlock Bob Marley karena terkena imbas voyeurisme, padahal sebenarnya dreadlock Bob Marley sebagai bagian dari keyakinannya akan ajaran Rastafarian, dan bukan dari pengkulturan dari selebriti idolanya. Pada umumnya di Indonesia, sosok Bob Marley banyak diidentikkan dengan ganja, padahal ganja adalah ritual serta bagian dari ajaran Rastafarian dan Bob Marley adalah penganutnya. Wajar bila ia mengkonsumsi, menjadikan syair, dan menyanyikannya.

Jumat, 02 April 2010

TANDA TANGAN ORIGINAL MBAH SURIP

Mungkin anda semua baru tahun 2009 semua benar – benar mengenalnya setelah ia meramaikan musik Indonesia dengan lagunya yaitu TAK GENDONG. Tapi saya pribadi sudah mengenalnya sangat lama sebelum Mbah Surip tampil di TV, karena saya juga termasuk pecinta reggae sejati, dan Mbah Surip merupakan salah satu musisi Reggae idola saya. Saya sangat beruntung karena bisa memiliki tanda tangan asli Mbah Surip dan sampai saat ini saya juga masih menyimpan tanda tangan asli Mbah Surip yang diberikan oleh sahabat saya yang kebetulan saat itu sedang mengisi acara musik di Wapres Bulungan, dan Mbah Surip yang menjadi MC acara tersebut. Percaya ga percaya inilah tanda tangan asli idola saya ini, pertama kali saya melihat tanda tangan ini jujur saya langsung tertawa, tapi inilah tanda tangan asli beliau + kata – kata yang menjadi ciri khasnya yaitu I Love You Full. Special thanks buat sahabat saya yaitu Asep Warid yang sudah memberikan tanda tangan idola saya itu, dan inilah tanda tangan asli Urip Ariyanto alias Mbah Surip yang sudah saya scan.

BIOGRAFI MBAH SURIP


Apakah anda kenal dengan Urip Ariyanto? Saya yakin anda hanya beberapa saja yang mengenalnya, tapi jika saya tanya kenalkah anda dengan Mbah Surip? Pasti anda semua mengenalnya, siapa yang tidak kenal dengan Mbah Surip alias Bob Marley-nya Indonesia, dari anak kecil sampai orang tua semua mengenalnya. Mbah Surip dilahirkan di Mojokerto, 5 Mei 1949 dengan nama asli Urip Ariyanto, Mbah Surip adalah duda dengan empat orang anak sekaligus kakek dari empat cucu. Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip menjalani berbagai macam profesi. Mulai pekerjaan di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, dan masih banyak lagi. Bahkan lelaki gimbal ini memiliki gelar Drs, Insinyur dan MBA ini pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California.

Dalam perjalanan bermusiknya, ia telah mengeluarkan beberapa album yang dimulainya sejak 1997. Beberapa albumnya antara lain, IJO ROYO-ROYO (1997), INDONESIA I (1998), REFORMASI (1998), TAK GENDONG (2003) dan BARANG BARU (2004).

Pada tahun 2009 Mbah Surip pun menjadi pendatang baru yang selalu menghiasi berbagai acara musik di televisi, dalam sehari ia bisa menerima lebih dari 5 acara. Ketika di wawancarai di acara infotainment, apakah mbah tidak lelah mengisi lebih dari 5 acara dalam sehari dan ia pun menjawab dengan santai, ”Mbah tidak lelah, mbah sih enjoy aja, yang penting yang melihat mbah semuanya terhibur, hahahahaha.” Lalu bagaimana cara mbah menjaga stamina agar tidak lelah, Mbah Surip pun menjawab ”Mbah ga usah minum vitamin, mbah cukup minum kopi saja, hahahahaha.”

Tawa khas pria yang sangat ramah ini hingga kini dan sampai kapan pun akan selalu di ingat oleh masyarakat Indonesia, dan kata – kata yang selalu keluar dari mulutnya yaitu I LOVE YOU FULL selamanya akan dikenang.
Namun bagaikan disambar petir di siang bolong, pada hari selasa tanggal 4 Agustus 2009 Indonesia menerima berita duka cita dari penyanyi gimbal ini, sekitar pukul 10.00 WIB Mbah Surip menghembuskan nafas terakhirnya, setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RS Pusdikkes, Jakarta Timur.

Sebelumnya ia sempat menginap di rumah pelawak Mamiek Prakoso, dan ia pun mengeluh sedang kelelahan, namun walaupun ia lelah tetap ceria, dan pada pagi harinya sebelum ia pergi meninggalkan dunia untuk selamanya ia sempat sarapan bubur bersama du rumah Mamiek Prakoso.
Begitu cepat kau datang dan menghibur kami, dan begitu cepat juga kau meninggalkan kami. Selamat jalan Mbah Surip, namamu tak akan pernah terganti di hati para pecinta Reggae Indonesia. Dunia punya Michael Jackson sebagai The King Of Pop, Jamaika punya Bob Marley sebagai The King Of Reggae, tapi Indonesia juga punya The King Of Reggae yaitu Urip Ariyanto alias Mbah Surip.
I LOVE YOU FULL MBAH SURIP.